Bakteri
Bakteri berasal dari bahasa Latin
bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok organisme yang tidak memiliki
membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat
sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah
abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme
terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.
Ciri Ciri Morfologi Bakteri
Morfologi
bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin hanya menggunakan
morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun demikian morfologi tetap
bernilai dalam taksonomi. Morfologi bakteri yang dipertimbangkan adalah :
A. Bentuk sel bakteri
Pada umumnya
bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar (berdasarkan bentuknya) yaitu:
1. Kokus
(Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut:
-
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
-
Diplococcus, jka berganda dua-dua
-
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
- Sarcina,
jika bergerombol membentuk kubus
-
Staphylococcus, jika bergerombol
-
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil
(Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
- Diplobacillus,
jika bergandengan dua-dua
-
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
- Vibrio,
(bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
- Spiral,
jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete,
jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
B. Ukuran sel bakteri
- Sangat
kecil dan bervariasi : 1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
- Diamati
dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X)
- Detil
struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron
Struktur Sel bakteri
Struktur Sel
bakteri dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu :
1. Dinding
sel
2. Bagian
internal berupa protoplasma yang mengandung :
• Membran
sel
• Inclusion
body
• Mesosom
• Ribosom
• Nukleoid
(DNA)
3. Bagian
eksternal
• Kapsul
• Flagela
• Pili
Dinding sel
Dinding sel
bakteri sangat tipis dan elastis ,terbentuk dari peptidoglikan yang merupakan
polimer unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri. Fungsinya dinding sel
adalah- memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan luar dan
mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan Gram adalah
untuk menunjukan perbedaan yang mendasar dalam organisasi struktur dinding sel
bakteri atau cell anvelope.
Bakteri Gram
positif memiliki
dinding sel relatif tebal, terdiri dari berlapis-lapis polymer peptidoglycan
(disebut juga murein). Tebalnya dinding sel menahan lolosnya komplek crystal
violet-iodine ketika dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri Gram negatif
memiliki dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan, yang diselubungi oleh
lapisan tipis outer membrane yang terdiri dari lipopolysaccharide (LPS). Daerah
antara peptidoglycan dan lapisan LPS disebut periplasmic space (hanya ditemui
pada Gram negatif) adalah zona berisi cairan atau gel yang mengandung berbagai
enzymes dan nutrient-carrier proteins. Kompleks Crystal violet-iodine mudah
lolos melalui LPS dan lapisan tipis peptidoglycan ketika sel diperlakukan
dengan pelarut. Ketika sel diberi perlakuan pewarna tandingan Safranin O,
pewarna tersebut dapat diserap oleh dinding sel bakteri Gram negatif.
Protoplasma
Yaitu semua
material yang terdapat didalam dinding sel.
A. Membran
sel : Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid yang
tersusun bilayer , dan mengandung berbagai protein yaitu:
– Enzym
untuk reaksi
– Pori untuk
proses difusi
– Reseptor
untuk transpor
– Reseptors
untuk mengenal, komunikasi, dan penempelan.
B.
Sitoplasma : Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran. Terdiri
dari 80% air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik (protein,
lemak, karbohidrat, dll), senyawa anorganik.
C. Ribosom :
organel sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
D. Mesosome
: Invaginasi dari plasma membran, dalam bentuk vesikel, tubule, atau lamela
E. Nukleoid
: Material genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA , berbentuk circular
(melingkar), membawa sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
F. Plasmid :
Material genetik non esensial, ekstra kromosom, berbentuk melingkar tetapi
ukuran lebih kecil dari DNA, membawa sifat-sifat tambahan ketahanan terhadap
antibiotik, ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin, dll, tetapi
tidak membawa sifat untuk viabilitas sel. Plasmid dapat berpindah antar
bakteri, atau dari bakteri ke sel tanaman inang (contoh pada Agrobakterium
tumefaciens).
Bagian eksternal
A. Flagela
Berfungsi
sebagai alat gerak, struktur utamanya adalah protein yang disebut flagellin,
fleksibel, ukuran diameter10-15μm, dengan panjang 10-20μm. Berdasarkan tempat
dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
-Atrik,
tidak mempunyai flagel.
-Monotrik,
mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
-Lofotrik,
mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
-Amfitrik,
mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
-Peritrik,
mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
B.
Pili/Fimbriae
Merupakan
alat untuk menempel pada permukaan (adhesin) substrat. Pili ada yang khusus
digunakan untuk konjugasi, disebut pili sex. DNA bakteri dapat ditransfer dari
satu sel bakteri ke sel bakteri lain selama proses konjugasi.
C.
Kapsul/envelope
Merupakan
selubung sel bakteri berupa extracellularpolysacharide (EPS). Berupa kapsul
bila melekat erat pada dinding sel atau berupa lendir dengan struktur longgar
Berfungsi sebagai pelindung sel dari kekeringan dan serangan mikroorganisme
lain; alat untuk melekat pada permukaan; berperan dalam penyerapan ion
selektif; dan dalam interaksi inang-patogen.
Reproduksi Bakteri
Bakteri
umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Selama proses pembelahan, material
genetik juga menduplikasi diri dan membelah menjadi dua, dan mendistribusikan
dirinya sendiri pada dua sel baru. Bakteri membelah diri dalam waktu yang
sangat singkat.Pada kondisi yang menguntungkan berduplikasi setiap 20 menit.
Cara
Reproduksi Bakteri selain pembelahan biner antara lain :
1. Konjugasi
: reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan genetik sebelum membelah
diri, sehingga turunannya memiliki gen baru. Material genetik ditransfer
melalui pili sex.
2.
Transformasi – bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah mati dari
lingkungannya.
3.
Transduksi – virus menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri. Metoda ini
digunakan dalam bioteknologi untuk menghasilkan bakteri yang dapat menghasilkan
insulin.
Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi
adalah meletakkan organisme kedalam kelompok taksonomik berdasarkan persamaan
karakter yang dimiliki. Klasifikasi Bakteri Patogen Tanaman mengikuti Bergey’s
Manual of Determinative Bacteriology, Ninth Edition (1994) :
KINGDOM
PROKARIOT
BAKTERI –
Memiliki membran dan dinding sel
Devisi I :
GRACCILICUTES – Bakteri Gram negatif
Klas :
PROTEOBACTERIA – Umumnya bersel tunggal
Famili :
Enterobacteriaceae
Genus :
Erwinia
Famili :
Pseudomonadaceae
Genus :
Acidovorax, Pseudomonas, Rhizobacter, Xanthomonas, Xylophilus
Famili :
Rhizobiaceae
Genus :
Agrobacterium, Rhizobium
Famili : -
Genus :
Xylella
Devisi II :
FIRMICUTES – Bakteri Gram Positif
Klas :
FIRMIBACTERIA – Umumnya bersel tunggal
Genus :
Bacillus, Clostridium
Klas :
THALLOBACTERIA – bakteri bercabang
Genus :
Arthrobacter, Clavibacter, Curtobacterium,
Rhodococcus,
Streptomyces
Devisi III:
TENERICUTES
Klas :
Mollicutes
Famili :
Spiroplasmataceae
Genus :
Spiroplasma
Famili : -
Genus :
belum ditetapkan, dikenal sebagai phytoplasma (dulu disebut micoplasmalike
organisms (MLO)
Devisi IV:
MENDISICUTE
Klas :
Archaeobacteria
Jenis-jenis Bakteri
Berdasarkan
cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
A. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini
hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena
tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik
diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik
dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri
saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat
anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.
B. Bakteri Autotrof
Bakteri
Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat
anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof
(auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Bakteri
fotoautrotof
Bakteri
fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk
mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh
bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
2. Bakteri
kemoautrotof
Bakteri
kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya
pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah:
Nitrosomonas. Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air dan energi.
Di samping
terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan, ada
juga penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam
proses respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri
aerob
yaitu bakteri
yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus,
Nitrosomonas dan Nitrobacter.
2. Bakteri
anaerob
yaitu
bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal:
Streptococcus lactis.
Sedangkan
berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi menjadi:
1. Bakteri
aerob obligat
yaitu
bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal:
Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
2. Bakteri
anaerob obligat
yaitu
bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium
tetani.
3. Bakteri
anaerob fakulatif
yaitu
bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli,
Salmonella thypose dan Shigella.